KPU Buteng Pastikan Rekrutmen PPK Pemilu 2024 Berjalan Jurdil Tanpa Intervensi Kepentingan

MEDIAVERS.ID, BUTON TENGAH — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara, berkomitmen menjalankan rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pemilu 2024 berjalan Jujur dan Adil (Jurdil).

Hal ini diungkapkan oleh Anggota KPU Buton Tengah La Ode Nasrullah saat di konfirmasi melalui sambungan telepon, pada Selasa (13/12/2022).

Dalam keterangannya, La Ode Nasrullah menyampaikan rekrutmen PPK di 7 kecamatan se-Buton Tengah untuk Pemilu 2024 akan berjalan tanpa ada intervensi kepentingan dari pihak manapun. Ia memastikan seluruh rangkain tahapan rekrutmen PPK berjalan sesuai prosedur aturan.

“Yang pasti seluruh tahapan rekrutmen calon PPK sudah berjalan sesuai prosedur baik itu pendaftaran online di SIAKBA, tes tertulis CAT dan terakhir kini sudah masuk tes wawancara kepada 15 peserta calon PPK untuk tiap kecamatan,” ucapnya.

“Saya pastikan seleksi calon PPK berjalan Jujur dan Adil. Jujur artinya seluruh rangkaian tahapan rekrutmen sesuai aturan. Sedangkan yang di maksud Adil yaitu calon PPK diberlakukan sama dan tidak ada perlakuan istimewa. Jadi, tiap calon PPK berpeluang terpilih sebagai PPK,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ketua Divisi Parhumas dan SDM KPU Buton Tengah menuturkan, tes wawancara peserta calon PPK sebagai bagian penentu kelulusan. Disini Komisioner KPU akan menilainya secara khusus tentang pengetahuan kepemiluan, pengetahuan wilayah, rekam jejak dan terakhir peserta harus memiliki integritas komitmen dalam menjalankan tugas dengan baik.

“Peserta calon PPK akan ditentukan melalui hasil pleno Komisioner KPU Buteng. Peserta yang dinyatakan lulus merupakan pilihan terbaik yang dapat diyakini menjalankan tugas-tugas KPU di wilayah kecamatan,” jelasnya.

Terakhirnya, La Ode Nasrullah menegaskan, rekrutmen PPK tanpa pungutan biaya. Ia meminta peserta untuk tidak mempercayai oknum yang menjamin kelulusan dengan meminta uang.

“Menjalankan tugas KPU adalah tugas mulia dari negara. Mari kita hindari politik uang untuk menciptakan martabat Pemilu yang berkualitas,” tutupnya.(Ahmad Subarjo)

Lebih baru Lebih lama